Workshop 2 : Studi Massing

Workshop 2 : Context - Program - Preseden

Workshop 2 : Site Analysis - Potency and Problem

Workshop 1 : Studi Massing

Workshop 1 : Studi Preseden

Setelah melakukan studi preseden terhadap program pasar, berikut adalah ruang-ruang yang diperlukan :
- Ruang Penjual
- Ruang Pembeli
- Ruang Servis (Loading/Unloading Area & Toilet)
- Parkir

Workshop 1 : Programming

Respon dari analisa tapak dalam bentuk program :
Menganalisa kebutuhan user dari ruang lingkup kota Lippo Karawaci


Potensi :
Lokasi yang berada di sentral kota Lippo Karawaci



















Setelah analisa, maka program yang saya usulkan pada site adalah Pasar Tradisional karena: 
- pasar tradisional dapat memberi injeksi kultur Indonesia pada kota modern ini. Pada pasar tradisional dapat ditemukan jajanan pasar yang memberikan cita rasa Indonesia pada area ini. Menurut saya hal ini penting karena kota Lippo Karawaci seperti telah kehilangan jati diri sebagai kota yang berada di Indonesia, banyak komentar yang megatakan bahwa kota ini mirip dengan Singapura. Suatu kota boleh saja menjadi modern namun saya prihatin terhadap perkembangan kota yang telah meninggalkan kebudayaan Indonesia yang kaya. Di kota ini sudah terdapat kawasan taman sari yang dapat mewakili kebudayaan Indonesia, namun dengan adanya pasar dapat lebih memperkaya karena kawasan taman sari hanya berkonsentrasi pada kuliner terutama makanan berat
- pasar modern dapat menyediakan kebutuhan utama user
- dibandingkan dengan supermarket, barang2 yang dijual di pasar tradisional lebih segar karena tidak di simpan dalam jangka waktu yang lama
- memungkinkan terjadinya tawar menawar sehingga suasana yang lebih akrab dapat tercipta, tidak seperti image individual yang umumnya terbentuk pada kota modern.
- pasar tradisional juga memberi sarana berupa kantin yang buka setiap pagi, dimana user dapat menikmati sarapan. Sarapan pagi sangat penting bagi kesehatan dan sebaiknya tidak terlewatkan. Sarapan pagi sepertinya sulit dilakukan oleh para user mengingat bahwa pada umumnya restoran ataupun food area buka mulai pukul 10.00 sedangkan aktivitas user sudah dimulai sejak pukul 7.00

Workshop 1 : Site Analysis

Analisa area parkir Benton Junction bagian Timur menurut buku Analisa Tapak

     

Site Benton Junction

untuk plot 1:200 di A1

Site Benton Junction

untuk plot 1:500 di A1

Workshop 1 : Site Analysis - Responsive Environment

Site Analisis Benton Junction Parking Area
(menurut buku Responsive Environments)


Ada 7 hal yang diperhatikan dalam menganalisa suatu tapak, yaitu :
- Permeability             : daya tembus suatu tapak
- Variety                    : variasi dari fungsi yang ada disekitar suatu tapak
- Legibility                  : daya keterbacaan suatu tapak
- Robustness               : kemampuan tapak untuk berubah fungsi
- Visual appropriatness : kelayakan suatu desain sehubungan dengan kultur
                                  dilihat secara visual
- Richness                  : potensi yang ada di dalam tapak
- Personalisation         : bagaimana tapak menjadi bagian dari suatu aktivitas 


Hal-hal yang kami temukan saat menganalisa area parkir Benton Juction bagian timur adalah:


SPATIAL PRACTICES :
- Aktivitas 
  Konsentrasi pada Parking dan Passing trough
- User
  Orang yang parkir, tukang parkir, tukang karcis, pejalan kaki
  (mahasiswa uph; karyawan uph, perkantoran, mall dan benton junction)
- Asumsi waktu
  Padat pada waktu pagi mulai pukul 7.00 sampai 10.00 kemudian padat kembali dari pukul 11.30 -  13.00 pada waktu makan siang


LOCAL SPECIFIC :
- Karakter     : area yang merupakan sentral aktivitas 
- Site Entities : drainase, edge berupa pagar beton dan besi (untuk sirkuit),
                     vegetasi pada kiri dan kanan site (dilihat dari arah jalan M.H
                     Thamrin Boulevard), pos keluar, dan bus stop.


IMAGES :
- Padat
- Panas
- Tidak teratur (tidak memiliki parking lines)